Kerja Kantoran dan Kerja Lapangan
Halo aku Afdhal dan ini adalah tahun keduaku kerja di Jakarta. Di Jakarta aku bekerja sebagai Project Manager di sebuah software development agency. Tugasku sebagai PM membuatku full bekerja di depan komputer. Aktifitas utamaku menganalisis, membuat dokumentasi, koordinasi, dan melakukan testing. Pekerjaanku saat ini berbeda 180 derajat dengan apa yang aku lakukan beberapa tahun yang lalu.
Saat kuliah, aku sempat mencoba beberapa bisnis dan bekerja sebagai sales lapangan. 2015, aku pernah kerja sebagai door to door sales menjualkan voucher makanan. Saat bisnis agriculture aku juga lebih sering di lapangan engage dengan petani. Bahkan aku juga masuk ke pasar pasar menawarkan ikan lele ke pedagang. Saat bekerja di lapangan aku lebih banyak ketemu orang dan jarang sekali standby di depan laptop.
Aku beruntung bisa merasakan pengalaman yang pernah aku lewati karena ga semua orang punya kesempatan untuk mencoba. Oleh karena itu aku mau share pendapatku tentang perbedaan kerja kantoran dankerja lapangan.
Pertama, Kerja Lapangan
Buatku, kerja lapangan itu artinya pekerjaan yang fokus pada taktik dan berhadapan langsung dengan dunia nyata. Dalam konteks ini, kerja lapanganku adalah sebagai sales. Sebagai sales, tugas utamaku adalah ketemu semakin banyak orang, memberikan informasi, dan melakukan persuasi agar terjadi penjualan.
Buatku enaknya kerja lapangan itu adalah tiap hari ngerasain experience yang beda (sekali lagi ini aku konteksnya sales). Dilapangan itu ada banyak variable yang tidak bisa di kontrol sehingga dibutuhkan insting untuk bisa menguasai lapangan.
Sebagai orang lapangan, social skill sangat dibutuhkan. Dengan kompleksnya masalah di lapangan membuatku membutuhkan banyak teman yang bisa membantu. Misal saat jualan lele, kadang ada momen dimana kita kekurangan stok barang. Karena berteman dengan pedagang lele lainnya, kita bisa “pinjam barang” untuk menutupi permintaan. Kerasa banget bisnis itu butuh aliansi.
Kontranya kerja lapangan itu adalah stamina. Kerja lapangan itu jujur aja buatku melelahkan. Kerja lapangan itu menguras energi fisik, emosi, dan pikiran. Kalau ga punya motivasi yang kuat, biasanya akan nyerah. Biasanya orang orang yang kerja lapangan itu kalau ga karena bayaran yang tinggi atau ga ada pilihan. Ya memang sih ada sebagian orang yang punya passion untuk jadi orang lapangan, tapi persentasenya kecil
Kedua, Kerja Kantoran
Kerja kantoran ini aku definisikan sebagai pekerjaan yang fokus pada administrasi atau analisis. Bisa dibilang stay dikantor dan didepan komputer. Dalam konteks ini kerja kantoranku adalah sebagai Project Manager di tempat kerjaku yang sekarang. Sebagai PM, tugas utamaku adalah dokumentasi. Aku mencoba menuangkan seluruh proses dalam bentuk laporan tertulis.
Buaku enaknya kerja kantoran itu adalah kontrol terhadap kerjaan itu lebih tinggi. Aku bisa ngerjain task dimana aja, kapan saja asalkan ada laptop dan internet. Ditengah pancemic seperti ini, orang orang yang kerja kantoran dapat privilege yang gede banget karena bisa WFH (Work From Home).
Dulu ketika aku kerja lapangan, waktu emasnya cuma siang hari. Jadi kalau malam aku masih mau usaha, aku ga bisa berbuat banyak. Sedangkan ketika kerja kantoran, aku masih bisa ngelembur sendiri kalau memang ada task yang belum selesai.
Sebagai orang kantoran, skill analisis sangat dibutuhkan. Biasanya masalah yang dihadapi orang kantoran itu adalah masalah yang lebih strategis seperti pengambilan keputusan. Dalam konteksku sebagai PM, tantangan terberatku adalah saat ambil keputusan apakah go dengan satu project atau engga. Sekali aku udah bisa yes berarti aku udah terima scope, timeline, dan budget yang disepakati. Di moment ini leadership skill sangat dibutuhkan karena berhasil atau gagalnya tergantung dari kerja tim.
Kontranya kerja kantoran itu adalah jenuh. Selama dua tahun aku kerja kantoran, aku sempat beberapa kali ngerasain jenuh karena yang dikerjain itu itu aja. Dengan fleksibilitas waktu yang tinggi rawan banget buat nunda pekerjaan. Jujur aja aku merindukan sensasinya kerja lapangan.
Untungnya aku kerja di sektor yang ga monoton banget. Karen cakupannya yang luas, masih banyak hal yang bisa aku eksplor. Selain itu karena perusahaan tempat aku bekerja masih terbilang baru, cakupan kerjaku masih luas banget. Diluar kerjaanku sebagai PM aku juga bantuin direktur dari sisi recruitment, sedikit keuangan, dan business development.
Ketiga, Mix lapangan dan kantoran
Aku gak membeda bedakan orang kantoran atau orang lapangan karena masing masing punya peran buat perusahaan. Biasanya orang lapangan itu adalah core activity dari perusahaan seperti produksi atau sales. Sementara orang kantoran itu adalah support untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Orang lapangan memikirkan survival perusahaan dalam jangka pendek dan orang kantoran fokus untuk strategi jangka panjang.
Orang lapangan yang punya pengalaman kerja kantoran, biasanya bisa mikir lebih strategis. Mereka akan lebih peka terhadap informasi yang bisa dipakai perusahaan dalam mengambil keputusan. Ketika aku jadi sales lele ke pasar, aku jualan ga sekedar nawarin ikan. Aku ngobrol dengan pedagang dan dapat informasi yang valuable seperti informasi kompetitor, feedback tentang produk yang aku tawarkan, value yang dia harapkan, sampai keluahan apa yang dirasakan dengan supplier yang sekarang.
Sebaliknya, pengalaman kerja lapangan menambah valueku ketika bekerja kantoran. Dengan pernah jadi orang lapangan, intuisiku lebih tajam dan aku lebih empati terhadap orang lain. Ketika aku jadi sales lapangan, aku biasa menemukan penolakan. Hal itu melatih mentalku buat deal dengan orang lain. Sehingga ketika sekarang aku lebih tenang menghadapi masalah. Aku juga lebih berani untuk bernegosiasi dalam rangka mencari solusi.
***
Itulah pendapatku soal kerja kantoran dan kerja lapangan. Kerja lapangan cocok untuk orang yang eksploratif dan suka tantangan. Sedangkan kerja kantoran cocok untuk orang suka analisis dan berfikir strategis. Orang lapangan cenderung mengandalkan emosi sebagai drive utamanya sedangkan orang kantoran lebih mengandalkan logika. Biasanya orang lapangan dan orang kantoran sering berselisih dan berseberangan. Tapi sebenarnya dua duanya dibutuhkan perusahaan dan sama sama penting.